Manajemen
produksi berkembang pesat karena adanya 4 faktor :
Agar
produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas
manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas
produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan
mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang
lebih tinggi.
* Revolusi Industri
* Revolusi Industri
Revolusi
Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga
mesin. Revolusi itu merupakan perubahan atau pembaharuan radikal dibidang
perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
* Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer
Sehingga pada banyak hal manajer produksi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
* Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. pelatihan pekerja dengan metode baru
4. pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
* Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer
Sehingga pada banyak hal manajer produksi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
* Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. pelatihan pekerja dengan metode baru
4. pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
Pengertian
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan dengan menggunakan atau koordinasi kegiatan orang lain.
Dalam peningkatan produktivitas dijumpai2 permasalahan penting, yaitu:
1. Produktifitas akan meningkat apabila terdapat perbaikan kondisi kerja
2. Beberapa peningkatan produktivits tidak dapat membantu organisasi secara keseluruhan.
Dalam peningkatan produktivitas dijumpai2 permasalahan penting, yaitu:
1. Produktifitas akan meningkat apabila terdapat perbaikan kondisi kerja
2. Beberapa peningkatan produktivits tidak dapat membantu organisasi secara keseluruhan.
Pengertian produksi
Produksi
adalah suatu kegiatan atau proses yang mengubah
masukan (input) menjadi keluaran (output) atau kegiatan yang menghasilkan
barang setengah jadi, menjadi barang jadi.
Proses Produksi Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
1. Kelangsungan hidup
a. Produksi terus-menerus (Continuous Production): proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barang tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alatmesin.proses ini menghasilkan produk yang standar(massal)
b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production): proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.
2. Teknik
a. Proses ekstraktif : suatu proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan, pertambangan
b. Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan: Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis: Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia
Proses Produksi Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
1. Kelangsungan hidup
a. Produksi terus-menerus (Continuous Production): proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barang tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alatmesin.proses ini menghasilkan produk yang standar(massal)
b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production): proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.
2. Teknik
a. Proses ekstraktif : suatu proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan, pertambangan
b. Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan: Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis: Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia
Utilitas
/ Kegunaan (Utility) adalah kemampuan suatu produk untuk memuaskan keinginan
manusia (konsumen).
Terdapat empat jenis utilitas berbasis produksi:
1. Utilitas waktu : perusahaan membuat produk tersedia sewaktu konsumen menginginkannnya.
2. Utilitas tempat: Produk-produk tersedia di tempat yang sesuai bagi konsumen
3. Utilitas kepemilikan : Dengan membuat suatu produk tersedia bagi konsumen untuk dimiliki dan digunakan.
4. Utilitas bentuk : Dengan mengubah bahan mentah menjadi barang jadi, produksi menyebabkan produk-produk menjadi tersedia
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Terdapat empat jenis utilitas berbasis produksi:
1. Utilitas waktu : perusahaan membuat produk tersedia sewaktu konsumen menginginkannnya.
2. Utilitas tempat: Produk-produk tersedia di tempat yang sesuai bagi konsumen
3. Utilitas kepemilikan : Dengan membuat suatu produk tersedia bagi konsumen untuk dimiliki dan digunakan.
4. Utilitas bentuk : Dengan mengubah bahan mentah menjadi barang jadi, produksi menyebabkan produk-produk menjadi tersedia
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat
dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 6 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas
6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 6 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas
6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Ruang lingkup manajemen produksi
1.
Perencanaan system produksi
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
Manajemen
produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta
pengoprasiannya.
Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi :
1. Seleksi dan desain hasil produksi
2. seleksi dan perancangan proses serta peralatan
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
4. rancangan tata letak dan arus kerja
5. Rancangan tugas
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi :
1. Seleksi dan desain hasil produksi
2. seleksi dan perancangan proses serta peralatan
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
4. rancangan tata letak dan arus kerja
5. Rancangan tugas
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
Fungsi Serta Sistem Produksi Dan Operasi
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi
1. Proses Pengolahan
2. jasa-jasa penunjang
3. Perencanaan
4. pengendalian /pengawasan
Pemilihan Lokasi Pabrik
Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting,
karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan
hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan
ekspansi.
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik itu ada 2 :
Faktor utama :
>Lingkungan masyarakat
> Kedekatan dengan pasar
> Tenaga kerja
> Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
> Fasilitas dan biaya transportasi
> Sumberdaya alam lainnya
Faktor sekunder
> Harga tanah
> Dominasi masyarakat
> Peraturan tenaga kerja
> Rencana tata ruang
> Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
> Tingkat pajak
> Cuaca/iklim
> Keamanan
> Peraturan lingkungan hidup
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik itu ada 2 :
Faktor utama :
>Lingkungan masyarakat
> Kedekatan dengan pasar
> Tenaga kerja
> Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
> Fasilitas dan biaya transportasi
> Sumberdaya alam lainnya
Faktor sekunder
> Harga tanah
> Dominasi masyarakat
> Peraturan tenaga kerja
> Rencana tata ruang
> Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
> Tingkat pajak
> Cuaca/iklim
> Keamanan
> Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah
penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi
masing-masing perusahaan. Misalnya :
> Dekat dengan pasar
> Dekat dengan sumber bahan baku saja
> Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
> Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
> Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
> Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
> Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemilihan Lokasi Pabrik
Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.
> Dekat dengan pasar
> Dekat dengan sumber bahan baku saja
> Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
> Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
> Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
> Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
> Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemilihan Lokasi Pabrik
Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar